Wakil Gubernur Kalimantan Barat, Krisantus Kurniawan, memberikan apresiasi atas keberhasilan aparat gabungan dalam menggerebek sebuah gudang penyimpanan oli yang diduga palsu di kawasan pergudangan Extra Joss, Jalan Arteri Supadio, Kabupaten Kubu Raya, Jumat (20/6).
Penggerebekan ini menjadi langkah penting dalam memerangi maraknya peredaran barang ilegal yang selama ini merugikan masyarakat.
Dalam pernyataannya, Krisantus menyampaikan keprihatinannya terhadap masyarakat kecil, terutama yang tinggal di daerah pedesaan, yang sering kali menjadi korban penipuan karena kurangnya pemahaman mereka tentang ciri-ciri oli asli.
"Kasihan masyarakat di kampung. Mereka tidak selalu paham soal keaslian oli. Ini membuat mereka rentan tertipu,” ujar Krisantus.
Lebih jauh, ia mengungkapkan bahwa nilai perputaran oli palsu di Kalimantan Barat mencapai angka fantastis hingga Rp85 miliar per tahun. Angka tersebut menunjukkan bahwa praktik ilegal ini telah berlangsung secara besar-besaran dan sistematis.
"Ini adalah sinyal kuat bahwa peredaran oli palsu sudah sangat masif. Harus segera diberantas,” tegasnya.
Wagub juga mengajak media dan pers untuk terus mengawal isu ini, mengingat dampaknya yang langsung dirasakan oleh masyarakat Kalimantan Barat.
Sebelumnya penggerebekan yang dilakukan oleh aparat gabungan melibatkan sejumlah instansi seperti Polda Kalbar, Badan Intelijen Negara (BIN), BAIS TNI, Kejaksaan Tinggi Kalbar, serta lembaga penegak hukum lainnya. Dalam operasi tersebut, aparat berhasil mengamankan sejumlah sampel oli dari berbagai merek sebagai barang bukti.
Saat ini, penyelidikan masih terus berlangsung untuk membongkar jaringan pelaku yang diduga memproduksi dan mendistribusikan oli palsu tersebut.
Krisantus pun mengajak semua pihak untuk tetap proaktif dan menjaga komitmen dalam memberantas praktik-praktik ilegal yang merugikan masyarakat luas. "Saya mengapresiasi upaya aparat gabungan dalam menegakkan keadilan dan kebenaran. Saya harap pelaku di balik peredaran oli palsu ini bisa diungkap hingga ke akar-akarnya,” tutupnya.