SOSOKINFORMASI.com - Singapura mengambil langkah inovatif untuk mengatasi masalah kios kantin sekolah yang kosong akibat pensiunnya pedagang. Mulai Januari 2026, sebanyak 13 sekolah, terutama sekolah dasar, akan menerapkan program baru bernama Central Kitchen Meal Model (CKMM) atau Model Makanan Dapur Terpusat.
Mengapa CKMM Diadopsi?
Model ini merupakan solusi atas kesulitan sekolah mencari vendor baru, meskipun biaya sewa kios kantin rendah. CKMM akan menunjuk satu operator katering tunggal untuk mengelola satu kantin, memastikan konsistensi dan keandalan pasokan makanan. Inisiatif ini adalah kelanjutan sukses dari program percontohan di Sekolah Menengah Yusof Ishak pada tahun 2022.
Fokus Utama: Makanan Bergizi dan Terjangkau
Kementerian Pendidikan (MOE) bekerja sama dengan tiga vendor besar: Chang Cheng Holdings, Gourmetz, dan Wilmar. Makanan yang disediakan harus berada dalam kisaran harga terjangkau, yaitu antara S$1.80 hingga S$4.00 (sekitar Rp 23.000-Rp 50.000).
Operator katering wajib mematuhi pedoman ketat dari Badan Promosi Kesehatan Singapura, antara lain:
- Dilarang menyajikan makanan yang digoreng.
- Wajib menggunakan nasi gandum utuh dan bahan-bahan pilihan yang sehat.
- Setiap porsi bento harus lengkap, terdiri dari biji-bijian utuh, sayuran, protein, dan buah.
Inovasi Pemesanan Digital dan Pilihan Menu
Salah satu terobosan menarik adalah sistem pemesanan yang memberikan kontrol lebih besar kepada orang tua dan siswa:
Chang Cheng Holdings (mengelola 5 sekolah) menyediakan hingga 13 menu pilihan harian (Halal dan Vegetarian). Pemesanan dapat dilakukan 18 jam sebelumnya melalui aplikasi AmiApp.
Gourmetz menawarkan 5-6 hidangan utama, yang dapat dipesan hingga tiga bulan di portal web GOe Meals.
Wilmar (mengelola 4 sekolah) fokus pada makanan yang dimasak di tempat dan menyediakan 5 menu pilihan, dengan pemesanan minimal tiga hari sebelumnya.
Siswa yang telah memesan akan mengambil makanan hangat mereka di loker makanan individu menggunakan kartu ez-link mereka, menjamin efisiensi dan kebersihan.
Dampak dan Harapan
Dengan adanya CKMM, Singapura berharap dapat menjamin bahwa setiap siswa mendapatkan makanan yang tidak hanya terjangkau, tetapi juga sehat dan bergizi, jauh lebih variatif dibandingkan pilihan tunggal yang kerap terjadi (seperti "Maggi goreng"). Meskipun program ini fokus pada makanan bergizi, MOE meyakini pedagang kaki lima tradisional tetap dapat beroperasi di kantin sekolah.
Model Dapur Sentral ini menjadi contoh signifikan bagaimana negara dapat berinovasi dalam sistem layanan makanan sekolah demi kesehatan jangka panjang generasi muda.